Jakarta, – Ribuan tenaga honorer R2 dan R3 dari berbagai daerah di Indonesia menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Mereka menuntut pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu, menegaskan bahwa “PPPK Penuh Waktu adalah Harga Mati.”
Aksi ini diikuti oleh sekitar 2.000 peserta dari berbagai daerah, termasuk Aceh, Kalimantan, Jawa Barat, Bengkulu, Banten, Lampung, dan lainnya. Dari Kabupaten Tanggamus, sebanyak 15 perwakilan turut serta, terdiri dari tenaga honorer di dinas terkait, rumah sakit, puskesmas, guru, serta pegawai kecamatan, Senin, 3 Februari 2025.

Rombongan dari Tanggamus berangkat pada Minggu sore dari Lapangan Merdeka Kotaagung dan tiba di Jakarta untuk bergabung dengan peserta lainnya. Dalam aksi tersebut, mereka mengajukan beberapa tuntutan kepada DPR RI, di antaranya:
1. Menolak skema PPPK paruh waktu dan meminta status penuh waktu.
2. Meminta kepastian kapan honorer R2 dan R3 akan diangkat sebagai PPPK penuh waktu.
3. Mendesak pemerintah pusat menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait pengangkatan honorer R2 dan R3 yang masuk dalam database.
4. Menuntut moratorium seleksi CPNS hingga pengangkatan PPPK penuh waktu bagi R2 dan R3 tuntas.
5. Mengalihkan anggaran kepegawaian ke pemerintah pusat agar tidak lagi dikelola oleh pemerintah daerah.
Perjuangan Honorer Demi Kepastian Masa Depan
Ketua Forum Honorer Tanggamus, Sarjiyo, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk perjuangan honorer yang telah lama mengabdi.
“Kami datang ke Jakarta untuk menyatukan suara bahwa kami semua siap diangkat sebagai PPPK penuh waktu, bukan paruh waktu. Kami berharap aksi ini membawa titik terang bagi nasib kami, khususnya honorer di Kabupaten Tanggamus,” ujar Sarjiyo.
Senada dengan itu, Maridi, staf Humas Kominfo Tanggamus, yang telah mengabdi selama 15 tahun, turut serta dalam aksi ini.
“Kami berharap perjuangan ini membuahkan hasil dan pemerintah mendengar aspirasi kami. Semoga semua honorer, khususnya di Tanggamus, bisa diangkat sebagai PPPK penuh waktu,” ujarnya.
Aksi damai ini menjadi salah satu langkah besar dalam perjuangan tenaga honorer R2 dan R3 untuk mendapatkan kepastian status kepegawaian mereka. Para peserta berharap tuntutan ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah demi masa depan yang lebih baik.
_(Zay)_