Menu

Mode Gelap
Lampung Fest 2025 Hadirkan Lampungphoria, Pesta Musik Lintas Genre untuk Semua Warga SIMPUL Gelar Aksi di Kejati Lampung, Desak Penuntasan Kasus BBM Bersubsidi Samsat Rajabasa Sosialisasikan Program Pemutihan dan Plat Luar Daerah ke Showroom di Bandar Lampung RSUD Abdul Moeloek dan Pemkab Mesuji Jalin Kolaborasi Tingkatkan Pelayanan Resmi Ditutup Menteri Agus Andrianto! Rakernas IWO Sukses, Targetkan Konstituen Dewan Pers Dituding Serobot Lahan Sawit, Legislator PDI-P Hendra Setiadi Bantah dan Klaim Dikriminalisasi

Ekonomi

DPRD Lampung Dorong Nilai Jual Singkong

badge-check


					DPRD Lampung Dorong Nilai Jual Singkong Perbesar

Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong DPRD Lampung Mikdar Ilyas mendorong Perusahaan dan Pemerintah mendongkrak nilai jual budidaya Singkong di Lampung.

 

Pasalnya, hasil panen dengan mutu tinggi ini akan menjadikan kadar air, kadar aci lebih baik. sehingga nilai jual singkong bisa stabil diangka yang telah ditetapkan pemerintah guna kesejahteraan petani.

 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Mikdar mengatakan, bahwa dirinya mengajak semua pihak ikut andil memberi peluang terhadap perusahaan nasional pengolah singkong dapat masuk ke Lampung untuk bersaing berniaga dengan perusahaan yang lebih dahulu memulai pembelian singkong.

 

“Dengan begitu tercipta persaingan sehat dalam menentukan harga beli petani sehingga harga yang terbit mampu mensejahterakan petani Lampung,” kata Mikdar kepada media ini. Minggu (09/03)

 

Sehingga, kata Mikdar, semua pihak dapat melakukan hilirisasi terhadap pertanian sebagai langkah mendongkrak nilai jual dari produk olahan singkong petani lokal Lampung.

 

“Kita tahu, yang dirasakan petani kita ini, akibat kebijakan impor tapioka yang dilakukan pemerintah pusat yang tidak dikenakan pajak. Hal ini, berdampak hasil pengelolaan perusahaan yang ada di Lampung kalah bersaing akibat biaya produksi yang mahal sementara tapioka impor di bawah harga produksi perusahaan di Lampung,” ungkapnya

 

Bahkan, sambung Politisi Gerindra Lampung ini, Tapioka impor yang berasal dari Thailand dan Vietnam untuk harganya berada pada kisaran dibawah 6 ribu sementara, hasil produksi lokal setelah dilakukan pemprosesan berada pada harga 7-8 ribu lebih.

“Pemerintah diharapkan bisa hadir dalam permasalahan yang terjadi, selain itu mampu mengajak investor singkong masuk di Lampung guna bersama-sama menciptakan persaingan sehat sehingga tercipta kestabilan,”ucapnya

Ia menambahkan, jika Gubernur Lampung pun fokus terhadap persoalan petani, Namun mengenai kebijakan impor tapioka berada di pemerintah pusat soal pajaknya. jika terus berlangsung akan berdampak pada petani dan perusahaan di Lampung akan merugi jika impor tapioka tidak di stop.

“Pemahaman ini yang harus di pahami. Perusaan akan merugi jika tetap melakukan produksi akibat biaya produksi yang mahal dan kalah bersaing terhadap harga tapioka impor, sementara petani tidak bisa menjual singkong akibat perusahaan tidak mau membeli hasil panen,” tandasnya.

Kunjungi Situs Partner Kami

Baca Lainnya

Wagub Lampung Apresiasi Pasar Murah PW Muslimat NU, Bantu Ringankan Beban Masyarakat

23 Maret 2025 - 10:07 WIB

Unila Awali Audit Laporan Keuangan 2024

11 Maret 2025 - 01:24 WIB

USBRJ dan Taring Lampung Jajaki Kerja Sama Pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi

10 Maret 2025 - 08:31 WIB

Bunda PAUD Provinsi Lampung Hadiri Silaturahmi IGTKI-PGRI se-Lampung

9 Maret 2025 - 16:26 WIB

Region Head PTPN I Regional 7 ‘Nyangking’ Sembako untuk Penyadap Bergen

9 Maret 2025 - 05:32 WIB

Trending di Ekonomi