Pesawaran – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Pesawaran hingga desa diingatkan untuk lebih waspada dan inten terkait transmisi lokal masyarakat. Apalagi, Pesawaran berbatasan langsung dengan Bandar Lampung yang ditetapkan BNPB masuk zona merah covid-19.
“Kita harus lebih peduli untuk saat ini, seperti adanya perpindahan masyarakat, kemudian adanya masyarakat pendatang, bahkan terhadap warga kita sendiri yang beraktivitas di kota. Kita harus ingatkan agar mereka lebih waspada dan selalu menggunakan protokoler kesehatan saat beraktivitas di luar rumah salah satunya wajib menggunakan masker,” ujar Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Rabu, 29 April 2020.
“Protokoler kesehatan ini juga bukan hanya berlaku bagi masyarakat yang beraktivitas di luar Pesawaran saja, tapi juga bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang ada di lingkup Pemkab Pesawaran karena kebanyakan mereka ini berdomisili di kota. Sebelum ini juga saya sudah mengingatkan kepada para ASN agar dapat menerapkan protokoler kesehatan sejak jauh hari,” katanya.
Dia menambahkan meskipun Bandar Lampung sudah masuk zona merah, pihaknya belum memperketat pengawsan di perbatasan. “Kalau untuk memperketat atau tidak, itu nanti kami akan koordinasi dengan Polri dan TNI terlebih dahulu karena kewenangan lalu lintas kan ada di polres,” katanya.
“Selama ini kami juga sudah memiliki posko penyekatan dan posko screening yang fungsinya mengontrol orang yang dari luar kota atau mudik saja, tapi ini akan kami usahakan posko juga mengontrol keluar masuknya orang dari Bandar Lampung,” katanya.
Diketahui, update data Covid-19 di Pesawaran, Rabu, 29 April 2020, orang tanpa gejala (OTG) 6 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 56 orang dengan perincian dirawat 3 orang, pemantauan 12 orang, dan selesai pemantauan 41 orang.
Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada 5 kasus dengan perincian dirawat satu orang, meninggal 2 orang, selesai pengawasan 2 orang. Untuk kasus positif covid-19 ada 2 orang dan keduanya dalam masa perawatan. (net/lan)
Sumber: Lampost.co
