Bandar Lampung – Aksi demo Ratusan mahasiswa yang tergabung dari berbagai Universitas di Provinsi Lampung, sebagai bentuk penolakan disahkannya Undang – Undang Cipta Kerja (Ciptaker) di depan pintu masuk kantor DPRD Lampung berujung ricuh atau chaos.

Kericuhan terjadi ditengarai dari ketidak terimaan para mahasiswa saat disambut di depan gerbang sekertariat DPRD Provinsi Lampung dengan pagar kawat.
Selain itu, mahasiswa mememinta untuk audiensi di dalam Gedung DPRD Lampung, namun tidak disetujui. Suasana demo pun akhirnya memanas.
Berdadasarkan pantauan, para mahasiswa membakar ban mobil menunjukkan kekecewaan terhadap wakil rakyat yang tidak bisa memenuhi keinginan mereka.
Sementara,walaupun sempat turun langsung Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay didampingi Anggota DPRD Budi Condrowati dan Deni Ribowo kemudian Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Agus Nompitu untuk melakukan audiensi di halaman DPRD Lampung namun pihak massa menolak.
“Kami mau kita audiensi di dalam kantor DPRD Provinsi Lampung ini. Ini milik rakyat,” kata para mahasiswa.
Namun Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay menolak dengan alasan bahwasanya tidak akan mungkin kantor DPRD Provinsi Lampung bisa menampung massa yang begitu banyak.
“Kita bisa audiensi disini, apa yang adik-adik semua minta akan kita sampaikan. Namun kalo kita semua masuk ke dalam Gedung DPRD Provinsi Lampung ini tidak mungkin memadai. Ini kan jumlah kita banyak,” kata Mingrum Gumay.
Setelah gagal melakukan audiensi, aksi yang semula berjalan damai mulai memanas sekitar pukul 14:30 WIB.
Bermula dari pelemparan botol minuman kemudian memuncak dengan lemparan batu ke halaman kantor DPRD Lampung.
Berdasarkan informasi, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun ada beberapa mahasiswa juga turut diamankan petugas.(*)