Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita Utama · 30 Jan 2023 06:35 WIB · Waktu Baca

Aprilliati Imbau Masyarakat Bijak dalam Bermedsos


					Aprilliati Imbau Masyarakat Bijak dalam Bermedsos Perbesar

Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung Aprilliati SH MH mengajak masyarakat Lampung, khususnya Bandarlampung untuk bijak dalam bermedsos.

Hal ini disampaikannya saat menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan kebangsaan di Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Bandarlampung (30/1).

Menurut April, media sosial memiliki dampak positif dan juga negatif bagi kita dalam kehidupan bermasyarakat. “Baru-baru ini kita disuguhkan kabar hoax yang dilakukan seorang ibu di Mesuji yang menyebarkan berita ujaran kebencian tentang partai kami (PDI Perjuangan) terkhusus Ibu Ketua Umum. Nah, ini contoh dampak negatif dari adanya media sosial,” jelasnya.

Hal ini, menurutnya karena kurang ditanamkannya nilai-nilai Pancasila dalam diri seseorang. “Makanya selalu saya tegaskan, jangan hafal lima silanya saja, pahami dan implementasikan juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ucap Anggota Komisi V DPRD Lampung ini.

Sementara, Ketua Bamusi PDI Perjuangan Lampung Ust Suparman Abdul Karim yang menjadi narasumber dalam sosialisasi tersebut mengingatkan kepada masyarakat untuk membentengi diri dari hal-hal yang merusak Pancasila di tengah masyarakat, seperti halnya Paham Radikalisme.

“Akhir-akhir ini kita disuguhkan pemberitaan mengenai Khilafatul Muslimin yang notabenenya tidak percaya terhadap pemerintah dan kerap melakukan ujaran kebencian terhadap pemerintah. Ini harus kita hindari. Caranya dengan memahami nilai-nilai dalam Pancasila,” jelas Suparman.

 

Sebab menurutnya, radikalisme bisa menyusup ke tengah masyarakat karena ideologi kita mulai terkikis. “Usia remaja juga merupakan fase yang paling rawan dalam membentuk pola berpikir. Masa tersebut merupakan saat pikiran seorang individu sedang mencari jati diri,” ucapnya.

Suparman menjelaskan kenapa bisa muncul paham radikalisme dan terorisme di masyarakat dengan dalih agama. Menurutnya, agama yang berasal dari tuhan itu suci tapi menjadi tercemar ketika sudah sampai ke manusia.

“Ketika agama diturunkan kepada nabi dan utusan ini masih suci, ketika ditransfer ke penyampai agama mulai tercemar apalagi ini sudah beribu tahun jaraknya. Jadi tidak semua penceramah atau penceramah itu maunya Allah seperti itu, sehingga bisa ada malpraktik agama,” kata dia.

Ia melanjutkan, radikalisme dan terorisme adalah virus, sedangkan vaksinnya yang paling efektif adalah menggunakan bahasa agama. Pemikiran tersebut harus dilawan dengan pemikiran kepancasilaan dan disosialisasikan langsung ke masyarakat.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gubernur Lampung Terpilih Tinjau Program MBG di Kota Metro

13 Januari 2025 - 06:22 WIB

IWO Lampung Siap Dukung Pembangunan Provinsi

13 Januari 2025 - 06:11 WIB

KPU Serahkan SK Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030 ke DPRD Lampung

10 Januari 2025 - 13:16 WIB

Warga Way Hui Tuntut Kepastian Hak atas Tanah Lapangan dan Makam yang Diklaim Perusahaan

10 Januari 2025 - 02:54 WIB

Pj Gubernur Apresiasi Kinerja BPKAD Provinsi Lampung

9 Januari 2025 - 14:13 WIB

Trending di Berita Utama