LAMPUNG – Wahrul Fauzi Silalahi merupakan anggota Komisi I DPRD Lampung, fraksi Partai Nasdem.
Wahrul Fauzi Silalahi terpilih sebagai anggota DPRD Lampung mewakili Dapil II Lampung Selatan, sejak 2019 sampai dengan sekarang.
Anggota DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi merupakan pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 31 Agustus 1986. Namun sejak kecil ikut orang tua pindah ke Liwa, Lampung Barat.
Dibesarkan dari seorang keluarga petani, tidak membuat menjadi rintangan bagi Wahrul Fauzi Silalahi.
Menamatkan pendidikan tingkat SMA di Liwa, Wahrul melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Wahrul sukses meraih gelar sarjana hukum setelah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila).
“Kuliah hukum Unila, lalu bergabung dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH),” kata Wahrul, Selasa (30/8).
Wahrul sempat menjadi Direktur LBH Bandar Lampung. Pengalaman nya di bidang advokasi ini memberikan banyak pengalaman.
Saat bergabung dengan LBH, Wahrul menyebut dirinya melakukan pengabdian dengan membela masyarakat.
“Saya banyak mengabdikan diri untuk membela masyarakat khususnya yang membutuhkan keadilan,” kata Wahrul.
Oleh karena itu, menurutnya, berprofesi sebagai advokat ataupun di legislatif memiliki kesamaan.
Yakni sama sama melakukan pembelaan langsung ke masyarakat. “Di DPR juga kita bisa langsung melakukan kebijakan kebijakan yang membantu rakyat,” kata Wahrul.
Wahrul yang juga menjabat ketua DPD Nasdem Lampung Selatan menyebut keterlibatan nya di dunia politik mengalir begitu saja.
Terlebih karena pengalaman nya dalam membela masyarakat, akhirnya diajak dan didorong untuk bergabung dengan partai besutan Surya Paloh tersebut.
“Didorong juga oleh masyarakat untuk menjadi anggota DPR. Jadi kita harus bersungguh sungguh atas amanah ini,” ujarnya.
Mengenai peluang kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR, Wahrul mengaku siap.
Namun hal tersebut tidak terlepas dari keputusan partai. “Kalau partai masih mengijinkan kemudian dukungan dari bawah masih kuat, kita lihat situasinya,” kata dia.
Wahrul berpesan kepada masyarakat, khusus nya menjelang Pemilu serentak 2024.
Dia berharap masyarakat bisa memastikan betul kepada para calon pemimpin yang akan dipilih.
Hal tersebut bisa dilakukan masyarakat dengan melihat track record nya, kemudian bukti kongkrit perjuangan calon tersebut.
“Artinya kita meminimalisir orang yang datang datang bawa amplop, minyak goreng dalam upaya memundurkan demokrasi kita dan pembodohan bagi masyarakat,”ucap Wahrul. (*)
Tinggalkan Balasan