Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Uncategorized · 30 Okt 2022 05:45 WIB · Waktu Baca

Jadikan Lampung sebagai Lumbung Ternak Nasional, Sekdaprov Buka Rakor dan Monev Terkait Penyakit Mulut dan Kuku


					Jadikan Lampung sebagai Lumbung Ternak Nasional, Sekdaprov Buka Rakor dan Monev Terkait Penyakit Mulut dan Kuku Perbesar

BANDARLAMPUNG — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melalui Sekertaris Daerah Fahrizal Darminto, membuka acara Rapat Koordinasi serta Monitoring Evaluasi terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Lampung di Hotel Sheraton Bandar Lampung, Rabu (26/10/2022).

Pada rakor ini, Sekdaprov Fahrizal menyampaikan bahwa PMK menjadi tantangan pembangunan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk menjadikan Lampung sebagai Lumbung Ternak Nasional, yang program utamanya meningkatkan produksi daging melalui peningkatan populasi ternak.

“Tujuan pembangunan peternakan Lampung untuk menjadi salah satu Lumbung Ternak Nasional menghadapi tantangan dengan adanya wabah PMK, dimana Lampung termasuk daerah yang terdampak,” ujar Fahrizal.

Menurut Fahrizal, PMK yang menjadi tantangan tersebut, dirasa perlu untuk melakukan upaya-upaya penanganannya.

“Pemprov Lampung telah melakukan upaya-upaya penanganan untuk menekan kasus PMK tersebut,” katanya

Ia menyebutkan Provinsi Lampung bersama dengan 15 Kabupaten/Kota, juga telah berkerja keras untuk mencapai zero case (kasus 0) dengan melaksanakan langka-langkah penanganan teknis secara menyeluruh.

Seperti pengobatan hewan ternak yang sakit, pengetatan lalu lintas ternak, peningkatan biosecurity dengan desinfeksi kandang serta KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada masyarakat mengenai PMK.

“Termasuk malaksanakan potong paksa untuk menekan penyebaran penyakit dan mempercepat zero case,” ujarnya.

Sebagai bentuk upaya penanganan PMK saat ini, kata Fahrizal Pemprov Lampung sedang menjalankan Program Vaksinasi pada hewan dan sapi di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.

Kemudian, Program Vaksinasi juga sudah terdistribusi ke Kabupaten/kota sebanyak 458.000 dosis dan 50.000 dosis masih sebagai depo di provinsi, dengan realisasi vaksinasi sampai dengan 25 Oktober 2022 sebanyak 326.206 (64%) dari yang sudah di distribusikan.

“Dan sisanya sebanyak 131.794 dosis yang belum terealisasi,” katanya.

Pada kesempatan ini, Fahrizal juga mengumumkan bahwa upaya-upaya penanganan yang sudah dilakukan tersebut, membuahkan hasil yg positif.

“Langkah-langkah teknis itu saat ini memberikan hasil dengan 12 Kabupaten/Kota yang telah berhasil mencapai zero case yaitu Tulang Bawang Barat, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Metro dan Bandar Lampung, Lampung Utara, Way Kanan dan Lampung Tengah dan Pesisir Barat,” katanya. (Adpim)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Maperca Perdana HMI UTB Lampung: Cetak Kader Berintegritas dan Agen Perubahan

16 Desember 2024 - 07:57 WIB

HMI Cabang Bandar Lampung Gelar Konfercab XLIII: Regenerasi Kepemimpinan dengan Semangat Demokrasi

15 Desember 2024 - 12:39 WIB

IAI Darul Fattah Lampung Usung Moto Moderat Bermartabat 

15 Desember 2024 - 12:29 WIB

1500 Pelajar Ikuti Komepetisi Piala Gubernur E – Sprots Lampung

15 Desember 2024 - 12:21 WIB

Bawaslu Lampung Raih Apresiasi Pencegahan Dan Pengawasan Partisipatif Teraktif

15 Desember 2024 - 12:10 WIB

Trending di Uncategorized