Halimatus Sadiya yakni balita berusia 3 bulan buah hati dari pasangan Agus Sucipto dan Wiwik Widayanti yang terlahir dengan kelainan kaki atau dengan bahasa medisnya _Genu Varum_.
Ia mengatakan Genu varum atau kaki O adalah kondisi di mana sudut pertemuan antara tulang femur dan tibia pada lutut menjauhi garis tengah tubuh, sehingga memberikan manifestasi tungkai yang melengkung.
” Kondisi ini biasanya muncul sejak masa kanak-kanak, tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa. Genu varum dapat melibatkan satu tungkai (unilateral) atau kedua tungkai (bilateral) dengan penyebab yang bervariasi,” kata Budhi, Jumat (25/2).
Lanjutnya, pada kondisi patologis, _Genu Varum_ pada anak-anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni kelainan struktur tulang, misalnya blount disease dan akondroplasia, faktor metabolik, seperti disfungsi renal, serta infeksi, seperti rickettsia.
“Kondisi ini juga dapat didukung oleh faktor risiko yakni obesitas dan kelainan gait atau pola berjalan,” ujar dia.
“Balita ini sudah menjalani operasi agar kedua kakinya dapat normal kembali. Saya bersama Ines merasa prihatin dengan kondisi Halimah yang kedua kakinya masih dibalut perban pasca operasi, dengan sedikit bantuan yang dihimpun setidaknya dapat meringankan perekonomian kedua orang tuanya dalam merawat halimah selama proses penyembuhan” ujarnya.
Sedangkan, Ines Septia Saputri berjanji akan membantu keluarga halimah agar mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang.
”Saya akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar keluarga ini mendapatkan perhatian pemerintah daerah baik untuk pengobatan dan biaya perawatan halimah” tutupnya.
Tinggalkan Balasan