Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung telah resmi melaunching program elektornik Samsat Desa (e-Samdes) pada 14 September 2021 yang lalu. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja (persero), Bank Lampung dan Polda Lampung diharapkan program e-Samdes dapat lebih memudahkan akses terhadap masyarakat yang berada dipedesaan untuk melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Selain itu, dengan program e-Samdes ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PKB. “Dengan program e-Samdes ini, wajib pajak yang berada di pelosok desa dapat lebih mudah dan tak perlu repot-repot lagi pergi jauh untuk melakukan pembayaran pajak kendaraannya,” kata Sekertaris Bapenda Lampung, Jhon Novri diruang kerjanya, 6 Oktober 2021.
Masyarakat desa kini, lanjut Jhon Novri, cukup datang ke Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat dengan membawa dokumen kendaraannya untuk melakukan pembayaran PKBnya. Lalu, petugas Bumdes akan mendaftarkan kendaraan wajib pajak melalui aplikasi e- Samdes dan menunjukan nominal pembayaran kepada wajib pajak melalui aplikasi L-Smart. “Saat ini kami sudah mengembangkan 2 Bumdes disetiap Kabupaten. Saat ini total sudah 26 Bumdes.” Ujarnya.
Selain itu juga, Jhon Novri menambahkan, program e-Samdes ini hanya melayani pajak Tahunan saja. Untuk pajak 5 Tahunan dengan pergantian STNK dan plat nomor kendaraan, wajib pajak tetap harus datang ke Samsat. Bapenda lampung, dikatakannya, akan terus memaksimalkan program e-Samdes tersebut. “Kedepan kita akan terus menambah kerjasama, dengan perangkat desa dan Babinkatibnas misalnya. Sehingga petugas dapat melakukan jemput bola atau mendatangi rumah wajib pajak untuk melakukan transaksi PKB.” Kata Jhon Novri.
Menggapi ini, pengamat dari Universitas Lampung (Unila), Bendi Juantara turut mengapresiasi atas program e-Samdes yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi Lampung. Menurutnya, program tersebut sebagai salah satu bentuk inovasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan yang lebih efektif dan efisien. “Ditengah era disruption saat ini yang terjadi di berbagai bidang, perubahan pelayanan yang sifatnya fundamental wajib dilakukan agar kualitas dari pelayanan tersebut semakin baik. Khususnya pelayanan yang lebih dekat dengan masyarakat yang jauh dari pusat pemerintahan,” ujar Bendi Juantara.
Dikatakannya, tinggal bagaimana nantinya pemerintah daerah dapat memperhatikan elemen support dari program e-Samdes ini. “Seperti political will dari pemerintah desa, kapasitas SDM agar dapat mendukung e-Samdes, serta pertimbangan dukungan anggaran atau financial agar program ini dapat berjalan dengan baik,”
Disampaikannya, keberhasilan dari program e-Samdes ini juga ditentukan dari value atau nilai manfaat bagi masyarakat. “Oleh karena itu pemerintah harus teliti menciptakan program ini sederhana dan semudah mungkin dapat diterima oleh masyarakat.” Pungkasnya
Tinggalkan Balasan