Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita Utama · 9 Feb 2021 08:20 WIB · Waktu Baca

Dinilai Serampangan, Proyek Pemasangan Jaringan Pipa SPAM Senilai Rp. 80 Miliar Diberhentikan Warga


					Dinilai Serampangan, Proyek Pemasangan Jaringan Pipa SPAM Senilai Rp. 80 Miliar Diberhentikan Warga Perbesar

LampungWarga  RT 16 Kelurahaan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung protes dan menghentikan proyek pemasangan jaringan pipa distribusi sistem pompa SPAM, senilai Rp. 80 Miliar. Warga Protes karena penggalian dilakukan secara serampangan, dan menimbulkan gundukan tanah. “Kami minta penggalian dihentikan bekas galiannya karut-marut. Tidak dirapihkan seperti semula,” ujar Tony Bakrie salahsatu warga, Selasa, 9 Febuari 2021. 

Selain itu, lanjut Toni Bakrie, dampak dari pengerjaan proyek yang dibiayai melalui APBN secara multiyears ini menyebabkan penyempitan jalan. Sehingga diyakini berpotensi menimbulkan kecelakaan. “Mereka kerja semaunya aja, tidak ada plang tulisan awas ada galian, mobil dan motor yang lalu lalang jadi susah,” tukasnya. 

Tony meminta pihak PT. Kartika Ekayasa yang mengerjakan proyek tersebut untuk menghentikan terlebih dahulu pekerjaan sebelum tuntuan dipenuhi. “Kami minta perusahaan ini mematuhi aturan, galian yang digali harus dirapihkan seperti semua, kalau awalnya aspal diganti aspal, kalau dicor, harus ganti cor. Bukan semaunya jadi kacau dan ada gundukan semaunya saja,” tegasnya. 

Toni Bakrie juga meminta perusahaan memfasilitasi para pekerjanya Kesehatan dan Keselamatan (K3) termasuk APD. Karena hampir semua pekerja yang melakukan penggalian tidak memakai APD. “Itu semua pekerja gak ada yang pakai APD, kami minta perusahaan membekali pekerja dengan APD seperti masker,” pungkasnya 

Menyikapi aksi protes warga RT 16 tersebut, Lurah Pematang Wangi, Tony Ardiansyah meminta pihak perusahaan memenuhi tuntutan warga.”kita sudah mediasi tadi dan kita minta peruahaan menghentikan dulu penggalian sebelum semua tuntutan warga dipenuhi,” ujar Tony. 

Terpisah, Pihak dari PT. Kartika Ekayasa, Geri mengatakan akan menyampaikan keluhan dan protes masyarakat ini ke pimpinan perusahaan terlebih dahulu. Geri juga menegaskan perusahaan telah memberikan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) kepada para pekerjanya. Namun, pekerja tidak mau menggunakan APD. “Akan kami meetingkan dulu ke bos,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pasangan Mirza-Jihan Gelar Senam Sehat di Pesawaran dengan Doorprize Menarik

12 September 2024 - 02:42 WIB

Juniardi Minta Polda Segera Tangkap Pelaku Pengancam wartawan Dengan Celurit 

11 September 2024 - 17:29 WIB

Bupati Pesawaran Ajak IWO Lampung Pacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

11 September 2024 - 17:25 WIB

Pj Gubernur Lampung Hadiri Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 

9 September 2024 - 03:28 WIB

Pj Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan Panen Perdana Padi Demplot Metode TOT

9 September 2024 - 03:06 WIB

Trending di Berita Utama