LAMPUNG UTARA – Masyarakat Lampung Utara (Lampura) menilai kekosongan kursi jabatan wakil bupati sudah cukup lama. Akibatnya, roda organisasi pemerintahan sedikit tidak seimbang.
Untuk itu, masyarakat Lampura meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) segera mengisi kekosongan itu dengan figur yang diyakini mampu membantu Plt Bupati Lampung Utara Budi Utomo menyukseskan program pembangunan 4 tahun sisa masa jabatan sepeninggal Agung Ilmu Mangkunegara yang tersandung kasus korupsi.
Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Lampura, yang juga sebagai ketua Persatuan Pedagang Pasar Dekon (P3D) Sahroel Agus menilai sosok yang mampu membantu Bupati menyukseskan pembangunan adalah pengusaha Aprozi Alam. Parpol pengusung menurutnya mesti memilih Aprozi Alam untuk mendampingi Budi Utomo.
Alasannya, ia berharap Lampura dapat menjadi pusat eceran dan grosir terbesar di Provinsi Lampung.
Meski kepastian hukum Bupati non aktif Lampura, Agung Ilmu Mangkunegara, baru Rabu diputus (03/06/2020), dan belum ditetapkannya Budi Utomo sebagai Bupati Lampura definitif, Uda Sahrul, panggilan Sahroel Agus, mendukung Aprozi Alam untuk dapat mendampingi Budi Utomo memimpin Kabupaten tersebut.
Dia mengatakan, Aprozi Alam merupakan aset yang layak dan pintar, karena paham karakter masyarakat Lampura.
“Mewakili IKM dan P3D, kami mendukung jika partai pengusung mengajukan Aprozi Alam sebagai cawabup Lampura, mendampingi Budi Utomo,” kata Uda Sahrul, Rabu, 3 Juli 2020.
Dia menceritakan, perekonomian di Lampura belakangan ini terpuruk, dilihat dari banyaknya Rumah Toko (Ruko) yang kosong, diakibatkan sedikitnya transaksi disektor perdagangan.
Salah satu faktor penyebab minimnya transaksi disebabkan oleh keamanan, harga hasil pertanian anjlok, ditambah infrastruktur yang rusak parah.
”Kami orang Minang ini selalu taat dan patuh dengan peraturan Pemerintah Daerah, dengan membayar sewa, membayar retribusi. Tapi kalau keadan pasar tidak terawat, dan jalan rusak bagaimana perekonomian bisa berputar. Kita butuh sosok seperti Aprozi Alam untuk menarik investor masuk ke Lampura,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jika Aprozi Alam yang notabene sebagai pengusaha mampu memenuhi janjinya yang akan menjadikan Ramayana dan exs lapangan Persilu sebagai pasar modern, tentu akan membuka lebar peluang usaha yang tentu mendongkrak Penghasilan Asli Daerah (PAD) bagi Lampura.
”Lampura kalau mau bisa menjadi segitiga emas, jika mampu mendirikan pasar modern sebagai pusat eceran dan grosir, Pasar Dekon ini sejak diresmikan Tahun 1987, belum pernah ada perbaikan,” jelasnya.
Kedepan, masih kata Uda Sahrul, Pemkab Lampura dalam perencanaan pembangunan pasar harus melibatkan pengusaha dan Pedagang, sehingga bisa dimanfaatkan secara maaksimal.
”Nah Aprozi Alam ini sebagai pengusaha tentu paham, dan mampu membantu Pak Budi merubah kesan angker pasar Kotabumi, menjadi pusat perekonomian yang nyaman dan humanis, sehingga investor berani mengucurkan modalnya di Lampura,” kata dia.
Tapi menurut Uda Sahrul, semua kembali ke partai pengusung dan Budi Utomo sebagai Bupati, mau membawa pembangunan Lampura ke arah mana.
”Ya balik lagi ke Pak Budi dan partai pengusunglah, kami sebagai pedagang dan perantauan Minang di Kotabumi hanya mampu mendukung dan berharap saja,” tegasnya. (**)
Tinggalkan Balasan