Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Bandarlampung · 8 Jun 2020 06:14 WIB · Waktu Baca

Pedagang Sepakat Tolak Pembangunan Fly Over Sultan Agung


					Pedagang Sepakat Tolak Pembangunan Fly Over Sultan Agung Perbesar

Bandar Lampung – Warga Bandar Lampung yang memiliki usaha di sekitar Jalan Sultan Agung menjerit. Mereka dengan tegas menolak rencana Walikota Bandar Lampung Herman HN untuk membangun Fly Over di wilayah mereka mencari nafkah.

Diketahui, di 2020 ini Pemkot Bandar Lampung kembali membangun Fly Over senilai Rp 35 miliar. Lokasinya tepat di ruas jalan Sultan Agung, di samping Mall Bumi Kedaton (MBK) melintasi rel kereta api.

Rencana Pemkot Bandar Lampung ini dinilai bukanlah solusi yang tepat. Pasalnya pembangunan proyek miliaran rupiah tersebut akan berdampak buruk bagi pedagang di sekitar lokasi.

Ibu Desi (45) seorang pedagang buah mengatakan, pembangunan Fly Over dipastikan mematikan usahanya. Menurut Desi, berjualan buah merupakan satu-satunya usaha yang ia jalankan, jika usahanya tersebut mati, maka tak ada lagi sumber penghasilan bagi keluarganya.

“Kami mohon pak Wali membatalkan rencana ini, apa lagi di saat pandemi Corona mas. Ini aja sudah menurun penghasilan, apa lagi kalo dibangun Fly Over nanti. Gak kebayang mas,” keluh Desi, Senin (08/06).

Selain itu, sambung Desi, proses pembangunan Fly Over dipastikan menimbulkan debu. Tentu ini juga akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga sekitar.

“Pasti debu banyak banget mas. Virus Corona aja belum ilang, ini dah mau nambah lagi sakit pernafasan karna debu. Pokonya kami mohon banget sama pak Herman HN, jangan dulu dibangun Fly Over di sini,” tuntas Desi mengiba.

Senada diutarakan Pak Mervin Sitompul yang berprofesi sebagai penambal ban. Menurutnya pembangunan Fly Over dipastikan mematikan usahanya. “Sama dengan warga yang lain mas, kami menolak pembangunan Fly Over,” tegasnya.

Mervin Sitompup melanjutkan, selama ini belum ada sosialisasi mendalam dari Pemkot Bandar Lampung terkait pembangunan Fly Over tersebut. Warga hanya diberikan selebaran pada Februari lalu, yang isinya rencana pembangunan Fly Over.

“Hingga saat ini sedikitpun belum ada perhatian dari Pemerintah Kota Bandar Lampung mengenai nasib kami ke depan. Bagaimana usaha kami, bagaimana kami memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang saja kami sudah kesulitan karena Corona, ditambah lagi ini mau dibangun Fly Over, matilah kami,” tutupnya.

Sebelumnya Ketua Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung Yuhadi telah tegas menolak pembangunan Fly Over tersebut. Dirinya berpendapat bahwa pembangunan Fly Over itu tidak mendesak. Lebih baik anggarannya dialihkan untuk membayar insentif RT dan THR ASN. (rki/red)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

PT. ASDP Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Way Lunik

10 Februari 2025 - 16:06 WIB

Unila Perkuat SPMI untuk Capai Akreditasi Unggul

10 Februari 2025 - 16:01 WIB

Bank Lampung Run 2025 Meriah

9 Februari 2025 - 09:09 WIB

Circle of Charity Berbagi Kasih di Panti Sosial Tresna Werdha Natar

7 Februari 2025 - 16:21 WIB

BI Gandeng Taring Lampung Kolaborasi Dorong UMKM dan Edukasi Ekonomi Masyarakat

7 Februari 2025 - 14:54 WIB

Trending di Berita Utama