Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita Utama · 11 Jun 2020 11:59 WIB · Waktu Baca

Fly Over Sultan Agung Dibangun, Nasib Pedagang Diujung Tanduk


					Fly Over Sultan Agung Dibangun, Nasib Pedagang Diujung Tanduk Perbesar

Bandar Lampung – Nasib para pedagang di sekitaran pembangunan jembatan fly over Jalan Sultan Agung, Kota Bandar Lampung diujung tanduk. Pasalnya, Walikota Bandar Lampung, Herman HN segera membangun fly over di lokasi tempat mereka mengais rezeki sehari – hari. Hal tersebut, diyakini akan mematikan penghasilan para pedagang di sekitar lokasi pembangunan fly over.

Afdal (48) seorang pedagang kerajinan dari rotan yang sudah 18 Tahun berdagang di sekitaran pembangunan fly over mengungkapkan, dirinya sangat menyesalkan pembangunan jalan layang senilai 35 Miliar rupiah oleh pemerintah tersebut. Menurutnya, pembangunan fly over itu pasti akan mematikan tempat dirinya berdadang. Selain itu juga afdal mengungkapkan, pemerintah Kota Bandar Lampung belum pernah memberikan pemberitahuan bahwa akan ada pembangunan fly over. Afdal berharap Wali Kota Bandar Lampung Herman HN memberikan solusi pada para pedagang yang dipastikan terkena dampak pembangunan fly over tersebut.

“Saya berharap ada solusidari pak Wali. Pendapatan kami dari dampak virus corona saja sudah menurun hampir sembilan puluh persen. Ditambah lagi pembangunan fly over ini,” ujar Afdal saat diwawancari di tempat ia berdagang, Kamis (11/6/2020).

Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh Devita, seorang pedagang pakaian dan masker. Dirinya mengaku baru saja menyewa lapak tempat ia berdagang.

“Gimana ya mas, masalahnya duit saya juga sudah buat sewa toko, kalau saya pindah juga pasti duit saya gak balik. Saya juga belum punya duit untuk menyewa toko yang baru” ujar Devita seraya menangis.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bandar Lampung Benni HN Mansyur mempertanyakan urgensi pembangunan fly over Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung. “Daripada bangun itu (fly over), lebih baik memprioritaskan hal urgent yang lain. Gaji RT kan belum dibayar, THR PNS belum dibayar. Kalau mau pembangunan fisik, itu ada jembatan roboh antara kampung satu ke yang lain.” ujar Benny HN Mansyur

Menurutnya Walikota Bandar Lampung, Herman HN terlalu mengedepankan egonya.
“Walikota jangan ego kenapa sih yang bukan prioritas dibangun. Jalan Sultan Agung juga gak terlalu macet, gak ada masalah. Menurut Golkar itu bukan hal yang urgent masih banyak hal urgent,” kata Benny HN Mansyur,  melalui saluran telepon.

Terkait gaji ASN Pemkot yang belum dibayarkan, Benny mengatakan itu ada sanksi hukumnya. Hanya tinggal ASN melaporkan saja. “Soal THR itu bisa dipidana loh. Tinggal PNS ada keberanian gak untuk melaporkan hal itu,” ujarnya.

Bukan hanya gaji PNS yang belum dibayarkan. Guru ngaji, linmas sebanyak 4000 orang belum diselesaikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan. “Kenapa pak wali harus maksa membangun fly over indikatornya apa? Kan gak macet, ada apa dengan pak wali harus ngotot membangun fly over dan itu bukan prioritas,” tegas dia.

Menurutnya, fraksi Golkar tidak ada maksud menyudutkan Wali Kota Bandar Lampung. “Kasian pengusaha baru muncul gara-gara pembangunan fly over, banyak pekerjaan sudah beres belum terbayar. Golkar bukan mau menyudutkan wali kota, kan bisa tahun depan karena kondisi keuangan belum stabil, kajian juga belum jelas,” kata Benny.

Terkait adanya wacana masyarakat yang akan menggelar demo penolakan pembangunan fly over, Benny menyarankan agar tidak gegabah.

Masyarakat menurutnya dapat melakukan upaya-upaya persuasif sebelum melakukan aksi di tengah pandemi Covid-19.

“Kalau masyarakat disalurkan dalam surat ke pak wali permohonan jangan bangun fly over. Surat ditembuskan ke dewan, jadi masyarakat sudah baik tidak menghambat pembangunan. Kalau masih tidak ditanggapi helat dialog, kalau gak juga ya apa boleh buat. tapi saran saya begitu,” ujar dia.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Thomas Amirico Rotasi 57 Kepala Sekolah, Pengamat: Langkah Penyegaran yang Tepat

15 Februari 2025 - 10:05 WIB

Perkuat Tata Kelolah Pemerintahan, Diskominfotik Lampung Jalin Kerja Sama Dengan Kejaksaan Tinggi

14 Februari 2025 - 09:06 WIB

Unila Jadi Pusat Inovasi Pertanian dalam Kongres XIX dan Konfernas XX Perhepi

14 Februari 2025 - 08:59 WIB

Pj Gubernur Lampung Samsudin Pamit Jelang Akhir Masa Tugas

14 Februari 2025 - 07:44 WIB

IWO Lampung Apresiasi Gebrakan Berani Kadisdikbud, Bebaskan Ijazah Siswa dan Buka Posko di 15 Kabupaten/Kota

14 Februari 2025 - 05:18 WIB

Trending di Berita Utama