Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

International · 29 Apr 2020 15:52 WIB · Waktu Baca

Dampak Covid – 19, Ekonomi AS Minus 4,8 Persen di Kuartal I – 2020


					Dampak Covid – 19, Ekonomi AS Minus 4,8 Persen di Kuartal I – 2020 Perbesar

Jakarta – Ekonomi Amerika Serikat (AS) anjlok 4,8% pada kuartal pertama tahun ini, menjadi bukti bahwa wabah COVID-19 mampu melumpuhkan ekonomi negara Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia tersebut.

Ini menjadi PDB negatif yang kedua bagi AS setelah kuartal I-2014, yang saat itu minus 1,1%. Bahkan, capaian kuartal I-2020 ini menjadi yang terburuk sejak krisis finansial 2008, di mana PDB AS minus 8,4% pada kuartal IV-2008.

Ekonom dalam survei Dow Jones telah memperkirakan, PDB Negara Adidaya tersebut bakal terkontraksi alias minus -3,5%. Kontraksi ekonomi menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah negara tidak bertambah dan bahkan menyusut.

Komponen yang menyeret jatuh ekonomi AS adalah belanja konsumen, investasi asing di pasar obligasi, ekspor dan inventori. Sebaliknya, investasi domestic di pasar surat utang dan belanja pemerintah AS membantu mengerem laju penurunan ekonomi.

Belanja masyarakat yang saat ini menyumbang 67% dari PDB AS terpelanting hingga 7,6% pada periode kuartal I-2020 menyusul penutupan toko dan restoran akibat karantina wilayah (lockdown) parsial.

Secara teoritis, saat ini AS belum terkategori masuk jurang resesi, karena biasanya predikat ‘resesi’ baru disematkan ketika ekonomi turun selama dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal IV-2019, ekonomi AS tercatat masih tumbuh 2,1%.

Namun, suara mengenai resesi kian menguat karena efek pandemi COVID-19 baru tercermin pada beberapa pekan terakhir saja sehingga kurang mencerminkan situasi. Apalagi, Biro Analisis Ekonomi AS mengakui bahwa pembacaan awal ini kemungkinan tidak akurat. (Net)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pj Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan Raih Penghargaan Prestisius Dalam Acara IMM

1 Oktober 2023 - 09:40 WIB

Ini Tiga Negara Tujuan Wisata di Eropa yang Paling Rawan Pencopetan

6 September 2023 - 04:34 WIB

Gubernur Lampung Buka Krui Pro 2023

12 Juni 2023 - 02:25 WIB

30 Meninggal Dunia Akibat Kebakaran di Korea Selatan

29 April 2020 - 14:24 WIB

15 Warga Asing Meninggal di Indonesia karena Covid 19

29 April 2020 - 14:18 WIB

Trending di Berita Utama